DKI Kaji Budidaya Kepiting di Hutan Bakau
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat menerima komunitas Taman Hati Soko Tunggal 786, Kamis (10/12). Dalam pertemuan tersebut, Taman Hati Soko Tunggal mengusulkan pembudidayaan kepiting di hutan bakau di pantai pantai teluk Jakarta.
Kita akan kaji agar ini bisa jadi pilot project. Mungkin kita akan laksanakan di Pulau Seribu sebab perairan di sana lebih baik
Budidaya kepiting yang diusulkan memanfaatkan hutan bakau sebagai ekosistem. Untuk membesarkan bibit, setiap kepiting diberi wadah bentuk plastik yang ditempatkan di pohon bakau.
Ðjarot pun menanggapi positif dan akan mengkaji usulan tersebut. "Kita akan kaji agar ini bisa jadi pilot project. Mungkin kita akan laksanakan di Pulau Seribu sebab perairan di sana lebih baik," ujarnya.
Budidaya Kepiting Soka di Jakut Harus DitingkatkanDikatakan Djarot, untuk melakukan pemberdayaan, pihaknya akan melibatkan nelayan dan pemuda sekitar lokasi budidaya. Selain itu, budidaya kepiting di hutan bakau juga dapat mendukung ekowisata di Kepulauan Seribu.
Ketua Taman Hati Soko Tunggal 786, Ernawati Ratma mengatakan, pihaknya sejak 8 tahun lalu sudah memulai pola pembudidayaan kepiting di hutan bakau di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara. Hasilnya, sebanyak 6-7 ton kepiting dipanen setiap 4 bulan dari setiap hektare lahan hutan bakau.
"Selain memiliki sisi ekonomis, budidaya di mangrove juga dapat dijadikan ekowisata. Nantinya, wisatawan bisa diajak untuk memberi pakan kepiting," katanya.
Di samping budidaya kepiting, tambah Ernawati, pihaknya selama ini memperbanyak penanaman bakau sebagai ekosistem. Sedangkan untuk pembudidayaan, pihaknya memberdayakan pemuda korban narkoba sebagai bentuk rehabilitasi.